Friday, 30 May 2014

Modus Penipuan Sales Colvern

Penipuan sekarang ini bermacam - macam modusnya. Bila tidak waspada dan berhati - hati, Anda akan mengalami kerugian materiil. Saya akan menceritakan pengalaman saya yang hampir saja membuat saya tertipu. Ceritanya terjadi minggu lalu (22/5) di Mall SKA Pekanbaru.

Tanggal 19 - 23 Mei 2014, Saya bersama rekan-rekan berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (APEKSI) di Dumai, Riau. Kantor kami ditugaskan oleh Pemkot Cirebon untuk membawa misi kesenian yang ditampilkan pada saat Kirab Budaya tepatnya di tanggal 21 Mei 2014.

Singkatnya, setelah mengikuti kirab budaya dalam rangka Pembukaan Rakernas APEKSI di Dumai, kamipun segera melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru. Kota Pekanbaru adalah kota terakhir kami dalam rangkaian misi kesenian yang kami usung. Kami akan menampilkan Sintren Tarling di salah satu mall di sana keesokan harinya.

Sore hari setelah mempersiapkan segala peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pentas, sayapun menyempatkan diri untuk berjalan - jalan seorang diri di Mall SKA tempat pergelaran akan berlangsung. Sambil menenteng kamera SLR kantor dan memakai celana pendek, orang mungkin mengira saya fotografer hebat kali.. hehe padahal cuma gaya doang..

Tiba di lantai II, ketika saya akan melihat-lihat pusat oleh - oleh, saya dikagetkan dengan suara perempuan. Seorang salesgirl menyapa saya dan memberikan sebuah alarm. Dia mengatakan bahwa saya berhak mendapatkan alarm ini dengan gratis. Setelah sempat terkejut, sayapun menerimanya. Lumayanlah dapat barang gratis pikir saya. Taksiran saya mungkin harga alarm tersebut sekitar 15 ribuan.

Tapi ternyata salesgirl tersebut tidak memberikan barang tersebut secara cuma-cuma. Saya disyaratkan harus mengisi formulir terlebih dahulu. Didorong rasa penasaran, sayapun mengikuti perempuan tersebut masuk ke sebuah counter/stand. Di dalam ada seorang sales girl lagi dan seorang laki - laki. Dengan alasan bahwa mereka hanya meminta data penerima barang gratisan tersebut, sayapun disodorkan untuk mengisi formulir sesuai KTP, sementara alarm tersebut diisikan batu baterai.

Sambil saya mengisi formulir, si salesgirl langsung mempromosikan produk - produk yang ada di sana. Dia bilang bahwa semua produk itu adalah produk Colvern. Saya sempat sekilas memperhatikan produk disana adalah produk perlengkapan dan peralatan rumah tangga. Ada Water Purifier, Home Theater, Alat Pijat, dsb..

Setelah selesai mengisi form, salesgirl tadi mengajak saya untuk menuju produk yang pertama. Dia menunjukan water purifier. Dia menjelaskan secara lancar fungsi dan manfaatnya. Dengan iseng karena memang tidak berniat membeli apapun sayapun bertanya harga barang tersebut. Salesgirl tadi menyebut angka 11 juta rupiah. Wow.. harga yang fantastis menurut ukuran saya. Tapi saya berusaha untuk tidak terkejut. Gaya saya masih diusahakan mirip orang yang kaya.. hehe..

Setelah itu, diapun menunjukkan kepada saya barang yang kedua, yaitu alat pemijat. Sayapun diajaknya untuk mencoba alat tersebut. Lumayanlah, pikir saya. Setelah perjalanan yang lama dari Dumai - Pekanbaru, pijatan sangat dibutuhkan badan saya. Sayapun mencobanya agak lama karena semua mode pijatan di alat tersebut saya coba. Dari yang soft sampai yang hard. Kurang lebih 15 menit kaki saya dipijat. Bahkan salesgirl tadi sempat memijat saya pada bagian betis kaki secara manual.. hehehe lumayan. Mungkin dia mencoba berbaik hati. Biasalah.. trik promosi.

Setelah selesai mencoba alat pijat, salesgirl tadi terus mengajak saya untuk melihat produknya yang ketiga yaitu home theater. Sebuah home theater berukuran besar panjang kira-kira 1,5 meter terpampang di sudut ruangan. Dia segera mendemonstrasikan suara yang dihasilkan home theater tersebut. Sayapun iseng bertanya apakah alarm tadi sudah diisikan batu baterai tersebut, karena menurut saya hanya mengisikan batu baterai saja koq lama banget. Diapun menjawab sebentar lagi juga selesai.

Sesaat kemudian, seorang laki-laki muncul sambil membawa alarm tersebut dan memperagakan cara kerja alarm lalu menyerahkan kepada saya. Tapi ternyata belum selesai sampai disini. Sambil menunjukkan 5 amplop, si salesman tadi bilang bahwa salah satu amplop ini adalah hadiah yang bisa juga dibawa pulang. Sambil penasaran dan menduga - duga apa yang terjadi, sayapun memilih sebuah amplop. Setelah dibuka, ternyata sayapun dinyatakan untuk memenangkan home theater yang tadi ditunjukkan oleh si salesgirl. Wow.. pikir saya. Belum pernah saya seberuntung ini. Sering ikutan undian tidak pernah mendapatkan hadiah doorprize yang punya nilai tinggi. Yang ada di pikiran saya waktu itu adalah bagaimana nanti home theater ini saya bawa ke Jawa? Saya mesti mengeluarkan uang untuk cargo nih.. Maklum, uang saku sedikit.. hehe..

"Bang, selamat ya.. ini home theaternya bisa dibawa pulang. Harganya 16 juta lho". Sahut si salesgirl.

Wah.. beruntung amat hari ini, pikir saya. Sudah gratis alarm, dapat pijatan di kaki, pulang bawa home theater.. hehehe

Tapi kemudian, si salesman menunjukan sebuah tulisan "ISTIMEWA" yang ada di amplop. Diapun kembali masuk ruangan bagian dalam dan terdengar menelpon seseorang disana. Saat kembali dia bilang bahwa sayapun triple beruntung, karena saya selain mendapatkan alarm dan home theater juga mendapatkan voucher senilai 1 juta serta berkesempatan mengikuti undian berhadiah mobil.

Mulai deh, kecurigaan saya muncul. Sayapun kembali mendengarkan penjelasan laki - laki tadi. Dia bilang Voucher 1 juta tadi tidak boleh diuangkan, alias, harus dibelanjakan di sana. Dia menanyakan Kartu Kredit yang saya punya apakah berlogo Visa atau Mastercard. Sayapun bilang bahwa saya hanya punya Debit Card (Boro - boro kartu kredit, kartu mahasiswa aja sampe sekarang belum punya.. hehe..). Diapun kembali menanyakan rekening bank yang saya miliki. Sayapun menjawab sekenanya saja bahwa saya memiliki rekening BCA, BTN, dan Bank Danamon. Padahal, tiga rekening tadi tidak saya miliki..

Kemudian si sales girl yang kedua, yang dari tadi hanya ikut-ikutan menimpali saja, menyodorkan telfon dan mengatakan bahwa seseorang ingin bicara dengan saya. Sayapun menerimanya. Si penelpon yang menurut salesgirl tadi adalah bosnya mencoba meyakinkan saya kembali akan hadiah-hadiah yang saya terima. Tapi tidak lama telpon terputus. Sesaat saya mencoba mereka-reka apa yang akan terjadi. Saya tersadar bahwa saya di mall ini sedang ada tugas. Saya lihat di Smartphone saya ada 5 panggilan tak terjawab. Semuanya dari atasan saya.

Sayapun mencoba mendapatkan jawaban tegas dari mereka apakah hadiahnya bisa saya bawa.

Si sales laki - laki berkata bahwa hadiahnya bisa dibawa pulang hanya jika saya mempergunakan vouchernya saat itu juga. Diapun memberikan katalog daftar harga produk yang ada. Dengan harga rata-rata 10 jutaan, sayapun hanya tersenyum dan mengambil kesimpulan bahwa ini modus baru penipuan. Jika saya belanja produk Water Purifier seharga 11 juta rupiah, maka mendapatkan potongan satu juta rupiah dan berhak membawa pulang Home Theater.

Akhirnya saya pun menegaskan kembali, apakah jika saya tidak mempergunakan voucher ini, hadiah home theater tidak bisa saya bawa. Diapun mengiyakan. Sayapun tersenyum dan keluar dari ruangan tersebut.

Itulah penipuan modus baru yang saya alami. Penipuannya adalah, jika diteliti harga Water Purifier tersebut tidaklah semahal yang tercantum disana. Saya menaksir harganya paling mahal cuma 4 jutaan. Home theater meskipun suaranya oke, kisaran harga merk ternama saja hanya 8 jutaan. Mungkin home theater tersebut hanya berharga sekitar 5 juta. Jika saya memutuskan untuk membeli Water Purifier yang dibanderol 11 juta, saya akan mendapatkan potongan 1 juta. Jadi dengan membayar 10 juta berhak membawa Water Purifier dan Home Theater. Hoax.. yang benar adalah nilai water purifier 4 juta ditambah Home Theater 5 Juta, kita beli dengan harga 10 juta. Mereka untung 1 Juta..

Hadiah yang dijanjikan untuk membawa pulang home theater secara cuma - cuma pun tidak terwujud..

Untunglah, saya tidak punya modal duit, jadi ketika mendengar barang yang harganya diatas 10 juta tidak tertarik sama sekali. Mudah-mudahan tidak ada yang terjerat penipuan model begini.

Semoga bermanfaat.

7 comments :

  1. Saya jg tadi ktmu.. Tadi ga sampe gesek apa" jg.. Gesek debit jg uangnya ga sgtu. Brati aman jg kan yah mas??

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf baru sempet balas.. ga sempat gesek apa2 ya? aman mba..

      Delete
  2. Astaghfirullah...berarti mmng sudah banyak korbannya
    saya sudah ketipu...
    kejadiannya di I Home Karawaci Tangerang
    Runtut kejadiannya sama percis dg saudara.. tp saya terlanjur membeli produknya dg paksaan terselubung oleh sales2 dimwksud. Ada solusi ga...biar uang saya bisa kembali.. tks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh.. sabar ya bu. Kalo untuk uang kembali mungkin agak sulit ya bu. Saya banyak nemuin kasus2 yang ibu alami. Kebanyakan mereka menjual kembali alat2 yang sudah dibelinya, tapi dengan harga yang super murah. Moga2 gak banyak yang mengalami lagi kasus seperti ini..

      Delete
  3. Saya juga tertipu kemarin di COLVERN Regent Homes Cibinong City Mall. Saya menukar voucher dan membayar 13jt untuk 5 produk, namun setelah saya selidiki, produk yang saya beli tidak lebih dari 13jt. Mereka sengaja memasang harga tinggi.
    Saya sudah email Sales Marketing Colvern pusat untuk melayangkan keluhan penipuan. Namun belum ada tanggapan. Saya ingin mengembalikan seluruh barang dan meminta uang kembali. Kemarin saya seperti di bujuk habis-habisan agar bisa membayar itu semua dengan iming-iming hadiah mobil, ternyata banyak yang sudah tertipu seperti saya :( Apakah saya lapor saja ke pihak berwajib. Modus penipuan ini sangat bahaya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh.. terlambat tahunya ya bu.. pada dasarnya pada saat transaksi dua belah pihak menyetujui. Dan mereka memang menggunakan teknik pemasaran seolah2 kita banyak diuntungkan dengan membeli barang2 mereka. Kayaknya untuk uang kembali sangat susah prosesnya. Lebih baik ibu sebarluaskan aja pengalaman ibu supaya tidak ada korban lagi. Turut berduka ya bu..

      Delete
    2. Akhirnya selesai mas. Karena esoknya saya menghubungi pihak mall terkait untuk dipertemukan dengan pihak Colvern. Akhirnya di depan Management mall dan Colvern saya menceritakan penipuan ini. Saya mengikutsertakan kerabat polisi. Uang saya dikembalikan namun dipotong 3% karena transaksi dengan debit BCA (kira-kira 400 ribuan dan hilang uang tip 200ribu) dan saya mengembalikan seluruh produk mereka.

      Untuk yang mengalami penipuan ini segeralah kembali ke toko untuk pengembalian atau menghubungi pihak mall terkait agar mall mengetahui ada praktik penipuan. Dan bawa pengacara atau polisi untuk perlindungan. Karena sudah banyak sekali yang tertipu oleh sales marketing Colvern ini. Atau melapor ke YLKI dan BPSK setempat untuk penyelesaian. Rata-rata masalah selesai dengan mengadukan ke YLKI atau BPSK. Saya sudah email ke Kemensos mengenai ijin mereka apakah sah atau tidak, namun belum ada balasan.

      Delete